STERILISASI

Rabu, 29 Mei 2013

Assalamualaikum wr.wb. ..... kawan-kawan... ini adalah lanjutan materi IDK 2 tentang UNIVERSAL/ISOLATED PRECAUTION... selamat membaca... :)



STERILISASI

                                                            
suatu proses mematikan segala bentuk kehidupan mikro organisme seperti membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia.

  • Jenis peralatan yang dapat disterilkan :
1. Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum dan lain-lain.
2. Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia dan lain-lain.
3. Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga lambung, drain
    dan lain-lain.
4. Peralatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule trachea dan lain-lain.
5. eralatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken), baskom dan lain-lain.
6. Peralatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring dan lain-lain.
7. Peralatan yang terbuat dari plastik, misalnya slang i8nfus dan lain-lain.
8. Peralatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek operasi, baju, sprei, sarung
    bantal dan lain-lain.

  • Pelaksanaan :
1. Sterilisasi dengan cara rebus
    Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C) dan ditunggu
    antara 15 sampai 20 menit. Misalnya peralatan dari logam, kaca dan karet.
2. Sterilisasi dengan cara stoom
    Mensterikan peralatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu, suhu dan tekanan
    tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
3. Sterilisasi dengan cara panas kering
    Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya peralatan logam yang
    tajam, peralatan dari kaca dan obat tertentu.
4. Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimia
    Mensterikan peralatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat, uap formalin,
    khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila kene panas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan
    lain-lain.
 
  • Perhatian :
1. Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
2. Peralatan harus bersih dan masigh berfungsi.
3. Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan : nama, jenis
    peralatan, tanggal dan jam disterilkan.
4. Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga seluruh bagian dapat
    disterilkan.
5. Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat (dihitung sejak
    peralatan disterilkan).
6. Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator, sebelum waktu
     untuk mensterilkan selesai.
7. Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang steril.
8. Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkus maupun tutupnya.
9. Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan kembali.

  • Pemeliharaan Peralatan Perawatan dan Kedokteran
-Pengertian :
Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara membersihkan, mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya.
 
-Tujuan :
1. Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai.
2. Mencegah peralatan cepat rusak.
3. Mencegah terjadinya infeksi silang.

a. Pemeliharaan Peralatan Dari Logam.

   Jenis peralatan :
    Misalnya :
      1. pisau operasi.
      2. Gunting.
      3. Pinset.
      4. Kocher.
      5. Korentang.
   Persiapan :
     1. Peralatan yang akan dibersihkan.
     2. Tempat pencucuian dengan air yang mengilir atau baskom berisi air bersih.
     3. Sabun cuci.
     4. Sikat halus.
     5. Bengkok (nierbekken).
     6. Lap kering.
     7. Larutan desinfektan.
     8. Kain kasa.
     9. Stalisator dalam keadaan siap pakai.
   Pelaksanaan :
     1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas air (sebaiknya dibawah air mengalir) untuk
         menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian direndam didalam larutan desinfektan
         sekurang-kurangnya dua jam. Khusus peralatan yang telah dipergunakan pada pasien  
         berpenyakit menular, harus direndam sekurang-kurangnya 24 jam.
    2. Peralatan disabuni satuper satu, kemudian dibilas. Selanjutnya disterilkan dengan cara merebus
        didalam sterilisator yang telah diisi air secukupnya, dimasak sampai mendidih. Setelah air
        mendidih sekurang=-kurangnya 15 menit baru diangkat.
    3. Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentang steril ketempat
        penyiumpanan yang steril.
    4. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, di\bereskan dan dikembalikan ketempat semula.
 
  Perhatian :
       Khusus peralatan logam yang tajam (misalnya pisau, gunting, jarum dll) harus dibungkus dulu
       dengan kain kasa, kemudian barulah dimasukkan kedalam sterilisator, setelah air mendidih dan
       ditungguantara tiga sampai lima menit baru diangkat.

b. Pemeliharaan Peralatan dari Gelas.
    Jenis peralatan :
     Misalnya :
      1. Kateter.
      2. Pengisap lendir bayi
      3. Spuit.
   Persiapan :
      1. Peralatan yang akan dibersihkan.
      2. Tempat pencucian dengan air yang mengalir ataubaskom berisi air bersih.
      3. Sabun cuci
      4. Sikat halus.
      5. Bengkok (nierbekken).
      6. Lap kering.
      7. Larutan desinfektan.
      8. Kais kasa.
      9. Sterilisator dalam keadaan siap pakai.
     10. Lidi kapas

   Pelaksanaan :
      Sama dengan pelaksanaan pemeliharaan peralatan dari logam. Tapi khusus spuit, pengisapnya
      dikeluarkan dan jarumnya dilepas, kemudian masing-masing alat dibungkus dengan kain kasa,
      dan setelah itu baru dimasukkan kedalam sterilisator yang sudah berisi air dan diltakkan
      berdampingan.

c. Pemeliharaan Peralatan Dari Karet.
     Jenis peralatan :
      Misalnya :
        1. kateter.
        2. Pipa penduga lambung atau maagslang.
        3. Drain.
    Persiapan :
        1. Peralatan yang akan dibersihkan.
        2. Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom.
        3. Sabun cuci.
        4. Bengkok (nierbekken).
        5. Spuit.
        6. Kapas bersih dan tempatnya.
        7. Larutan desinfektan.
        8. Sterilisator dalam keadaan siap pakai.

   Pelaksanaan :
       1. peralatan dibersihkan dan jika ada bekas-bekas plastic dihilangkan dengan kapas bersih.
       2. Bagian didalamnya dibersihkan dengan menyemprotkan air dari spuit atau air mengalir sambil
           dipijit-pijit sampai bersih.
       3. Setelah bersih, peralatan kemudian direndam didalam larutan desinfektan sekurang-kurangnya
           dua jam, selanjutnya disabuni dan dibilas.
       4. Setelah air didalam sterilisator mendidih, peralatan dimasukkan dan dibiarkan antara lima
           samapai sepuluh menit, baru diangkat dengan korentang steril. Setelah itu peralatan disimpan
           ditempat yang steril.
       5. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.

d. Pemeliharaan sarung Tangan.
     Persiapan :
       1. Sarung tangan kotor (bekas dipergunakan).
       2. Tempat pencucian dengan air mengalir atau baskom berisi air bersih.
       3. Sabun cuci.
       4. Lap kering atau handuk.
       5. Bedak biasa.
       6. Tablet formalin secukupnya.
       7. Tromol atau stoples yang tertutup rapat.

     Pelaksanaan :
       1. Sarung tangan dibersihkan dan disabinu bagian luar dan dalamnya, lalu dibilas.
       2. Sarung tangan diperiksa apakah bocor atau tidak, dengan cara memasukkan udara
           kedalamnya, lalu dicelupkan ke dalam air. Bila bocor dipisahkan.
       3. Setelah bersih, sarung tangan dikeringkan dengan cara menggantungkannya terbalik atau
           langsungdikeringkan luar dan dalamnya dengan handuk atau lap kering.
       4. Beri bedak tipis secara merata bagian luar dan dalamnya.
       5. Sarung tangan diatur atau digulung sepasang-sepasang atau dipisahkan misalnya satu
           kelompok bagian kiri atau kanan saja. Bila dipisahkan kiri atau kanan saja, harus diberi label
           pengenal yang jelas pada tromol atau stoples masing-masing yang menunjukkan sebelah kanan
           atau kiri, serta tanggal dan jam dimulainya sterilisasi.
       6. Sarung tangan kemudian dimasukkan kedalam tromol atau stoples yang telah berisi tablet
           formalin untuk disterilkan selama 24 jam sejak saat dimasukkan. Untuk tromol atau stoples
           ukuran satu liter digunakan empat tablet formalin 50 gram.
       7. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat semula.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Cute Pink Kaoani http://lh6.ggpht.com/_QwvI2Zom950/S9fh7yM39RI/AAAAAAAAAj0/3hApdzsCsM0/s128/Teori%20Ngeblog%20CURSOR%2014.gif